Monday 2 December 2013

Peninggalan Sejarah Masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia


A. Peninggalan Sejarah Kerajaan Hindu di Indonesia



    1. Kerajaan Kutai

Kerajaan Kutai adalah kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Kerajaan ini berdiri pada tahun 400 masehi. Raja  pertamanya adalah Kundungga, kemudian digantikan Aswawarman. Raja terkenal Kutai adalah Mulawarman. Mulawarman memuja Dewa Syiwa, maka ia beragama Hindu. Peninggalan Kerajaan Kutai  adalah Prasasti Kutai yang berpahat pada tiang batu yang disebut Yupa yang ditemukan di alira sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Prasasti tersebut ditulis dengan huruf Pallawa dan berbahasa Sanksekerta.Peninggalan sejarah dari Kutai yang lain adalah arca-arca yang terbuat dari perunggu dan emas.


  2. Kerajaan Tarumanagara

Kerajaan Tarumanagara adalah kerajaaan Hindu tertua di Jawa. Letaknya di Bogor Jawa Barat. Berdiri pada tahun 450 Masehi. Rajanya yang terkenal adalah Purnawarman. Purnawarman memuja Dewa Wisnu, maka ia menganut agama Hindu

Prasasti yang ditemukan
  • Prasasti Kebon Kopi, dibuat sekitar 400 M (H Kern 1917), ditemukan di perkebunan kopi milik Jonathan Rig, Ciampea, Bogor
  • Prasasti Tugu, ditemukan di Kampung Batutumbu, Desa Tugu, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, sekarang disimpan di museum di Jakarta. Prasasti tersebut isinya menerangkan penggalian Sungai Candrabaga oleh Rajadirajaguru dan penggalian Sungai Gomati sepanjang 6112 tombak atau 12km oleh Purnawarman pada tahun ke-22 masa pemerintahannya.Penggalian sungai tersebut merupakan gagasan untuk menghindari bencana alam berupa banjir yang sering terjadi pada masa pemerintahan Purnawarman, dan kekeringan yang terjadi pada musim kemarau.
  • Prasasti Cidanghiyang atau Prasasti Munjul, ditemukan di aliran Sungai Cidanghiang yang mengalir di Desa Lebak, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Banten, berisi pujian kepada Raja Purnawarman.
  • Prasasti Ciaruteun, Ciampea, Bogor
  • Prasasti Muara Cianten, Ciampea, Bogor
  • Prasasti Jambu, Nanggung, Bogor
  • Prasasti Pasir Awi, Citeureup, Bogor

     3. Kerajaan Mataram 

Kerajaan Mataram terletak di daerah Yogyakarta, rajanya yang pertama adalah Raja Sanna, kemudian diganti oleh Raja Sanjaya. Kerajaan ini dikenal dari sebuah prasasti di desa Canggal, barat Magelang. Prasasti ini ditulis tahun 732 Masehi. Ditulis dengan huruf Palllawa dan dalam bahasa Sanksekerta. Prasasti menceritakan tentang didirikannya sebuah lingga syiwa diaatas sebuah bukit di Kuncarakunja oleh Raja Sanjaya.

    4. Kerajaan Kediri

Kerajaan Kediri terletak di tepi sungai Brantas, Jawa Timur. Raja yang memerintah Kejajaan Kediri adalah Bameswara, Jayabaya, Sarweswara, Ayyeswara, Gandra, Kameswara dan Kertajaya

Karya Sastra Zaman Kediri

Seni sastra mendapat banyak perhatian pada zaman Kerajaan Panjalu-Kadiri. Pada tahun 1157 Kakawin Bharatayuddha ditulis oleh Mpu Sedah dan diselesaikan Mpu Panuluh. Kitab ini bersumber dari Mahabharata yang berisi kemenangan Pandawa atas Korawa, sebagai kiasan kemenangan Sri Jayabhaya atas Janggala.

Selain itu, eninggalan kerajaan sejarah Kediri antara lain Prasasti Pandeglang, Prasasti Panumbangan, Prasasti Hantang, Prasasti Talan, Prasasti Jepun, Prasasti Kahyunan, Prasasti Weleri, Prasasti angin dan Prasasti samending

Raja Kediri yang terakhir adalah Kertajaya yang memerintah sampai tahun 1222 masehi. Kertajaya dikalahkan oleh Ken Arok, yang menandai berakhirnya Kerajaan Kediri.

      5. Kerajaan Singasari

Kerajaan Singasari terletak di Tumapel, Malang, Jawa Timur, Didirikan Ken Arok tahun 1222 Masehi. Ken Arok dinobatkan Brahmana sebagai penjelma Dewa Wisnu yang menunjukkan Singasari adalah Kerajaan Hindu. 
Singasari mencapai puncak kejayaan pada masa Kertanegara. Ia pernah mengirimkan tentara ke Melayu dalam usaha memperluas wilayah kekuasaannya. Pengiriman tentara ini dikenal dengan istilah Ekspedisi Pamalayu.

     6. Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit terletak di selatan Sungai Brantas yang berpusat di Trowulan, Mojokerto. Didirikan oleh Raden Wijaya tahun 1294 yang bergelar Kertajasa Jayawardhana.  Kertajasa wafat pada tahun 1309 Masehi, kemudian diganti oleh Jayanegara. Pada tahun 1328 Jayanegara wafat dan diganti oleh adiknya yaitu Bhre Kahuripan yang dikenal dengan Tribhuana Tunggaldewi Jayawisnuwardhani. Pada tahun 1350, beliau turun tahta dan diganti oleh putranya yaitu Hayam Wuruk dan patihnya Gajah Mada. Hayam Wuruk bergelar Rajasanegara. Cita-cita Gajah Mada ingin mempersatukan wilayah Nusantara yang diucapkan oleh sumpah Amukti Palapa.


Karya Sastra Zaman Majapahit 

  • Hasil sastra zaman Majapahit akhir ditulis dalam bahasa Jawa Tengah, diantaranya ada yang ditulis dalam bentuk tembang (kidung) dan yang ditulis dalam bentuk gancaran (prosa). Hasil sastra terpenting antara lain :
  • Kitab Prapanca, isinya menceritakan raja-raja Singasari dan Majapahit
  • Kitab Sundayana, isinya tentang peristiwa Bubat
  • Kitab Sarandaka, isinya tentang pemberontakan sora
  • Kitab Ranggalawe, isinya tentang pemberontakan Ranggalawe
  • Panjiwijayakrama, isinya menguraikan riwayat Raden Wijaya sampai menjadi raja
  • Kitab Usana Jawa, isinya tentang penaklukan Pulau Bali oleh Gajah Mada dan Aryadamar, pemindahan Keraton Majapahit ke Gelgel dan penumpasan raja raksasa bernama Maya Denawa.
  • Kitab Usana Bali, isinya tentanng kekacauan di Pulau Bali.
Selain kitab-kitab tersebut masih ada lagi kitab sastra yang penting pada zaman Majapahit akhir seperti Kitab Paman Cangah, Tantu Pagelaran, Calon Arang, Korawasrama, Babhulisah, Tantri Kamandaka dan Pancatantra.



B. Peninggalan Sejarah Kerajaan Budha di Indonesia

1. Kerajaan Kaling

Kerajaan Kaling atau Holing terletak di daerah Jawa Tengah. Hal ini berdasarkan berita dari Cina, yaitu Dinasti Tang (618-906). Dari sumber tersebut, pada tahun 647 M, kerajaan ini diperintah oleh Ratu Simo (Sima) dan rakyat hidup makmur.
Pada tahun 664 M, seorang pendeta Buddha dari Cina yang bernama Hwining datang ke Kaling. Selama tiga tahun di Kaling, ia menerjemahkan Kitab Buddha Hinayana. Peninggalan sejarah berupa prasasti terdapat di Desa Tukmas di kaki gunung Merbabu. Prasasti tersebut bertuliskan tahun 650 M dan ditulis menggunakan huruf Pallawa dalam bahasa Sanskerta.



2. Kerajaan Sriwijaya 

Kerajaan Sriwijaya berdiri pada abad ke-7 dengan raja pertama Sri Jayanegara dan berpusat di Palembang, Sumatera Selatan (Muara Sungai Musi). Sriwijaya mengalami zaman keemasan pada saat diperintah oleh Raja Balaputradewa, putera dari Samaratungga dari Jawa pada abad ke-9. Wilayah Sriwijaya meliputi hampir seluruh Sumatra, Jawa Barat, Kalimantan Barat, dan Semenanjung Melayu. Oleh karena itu, Sriwijaya disebut Kerajaan Nusantara pertama.

Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan maritim, pusat pendidikan dan penyebaran agama Buddha, dan sebagai pusat perdagangan.

a. Dikenal sebagai kerajaan maritim karena mempunyai angkatan laut yang tangguh dan wilayah perairan yang luas. Karena begitu luas wilayahnya, maka Sriwijaya disebut sebagai Kerajaan Nusantara pertama.

b. Dikenal sebagai pusat pendidikan penyebaran agama Buddha, dengan bukti catatan I-tsing dari Cina pada tahun 685 M, yang menyebut Sriwijaya dengan She-le-fo-she. Bukti yang kedua adalah Sakyakirti dan Dharmapala dari India, seorang guru agama Buddha yang terkenal.
Banyak pula pemuda Sriwijaya yang dikirim ke Perguruan Tinggi Nalanda (India) untuk belajar agama Buddha.

c. Dikenal sebagai pusat perdagangan karena Palembang sebagai jalur perdagangan nasional dan internasional. Banyak kapal yang singgah sehingga menambah pemasukan pajak.

Peninggalan sejarah berupa Candi Muara Takus dan bangunan tempat suci Biara Bakal, serta prasasti yang ditulis dengan huruf Pallawa berbahasa Melayu Kuno. Ada lima buah prasasti, yaitu Prasasti Kedukan Bukit (605 M ), Prasasti Talang Tuo (684 M), Prasasti Telaga Batu (ketiga prasasti tersebut ditemukan di dekat Palembang), Kota Kapur di Pulau Bangka (686 M), Karang Berahi di Jambi (686 M).

Keruntuhan Sriwijaya disebabkan oleh faktor dari dalam dan dari luar negeri. Pada tahun 1025, Sriwijaya diserbu Raja Colamandala dari India Selatan dan Raja Sanggrama Wijayatunggawarman ditawan. Kemudian, tahun 1275 M, Singasari menyerang Kerajaan Sriwijaya dan tahun 1277 M, Kerajaan Majapahit juga menyerang Kerajaan Sriwijaya.

C. Peninggalan Sejarah Kerajaan Islam di Indonesia


1. Samudera Pasai

Samudera Pasai terletak di Lhoksumawe, Aceh. Berdiri pada abad ke-13 dan merupakan Kerajaan Islam pertama di Indonesia dengan nama raja pertama Marah Silu yang bergelar Sultan Malik Al-Soleh. Masa kejayaan Samudera Pasai adalah pada saat diperintah oleh Sultan At-Tahir II dengan bukti, Samudera Pasai menjadi pusat perdagangan dan penyebaran Agama Islam.  
Peninggalan sejarah Kerajaan Samudera Pasai adalah mata uang emas dan makam Raja Malik Al-Saleh di Gedong Aceh Utara. Pada tahun 1510-1530, Portugis datang dan menguasai Samudera Pasai. Para pedagang Islam mencari pelabuhan baru yaitu Aceh.


 2. Kerajaan Aceh
 Kerajaan aceh terletak di tepi Selat Malaka yang berpusat di Kutaraja, Banda aceh Berdiri pada abad ke-16 dengan raja pertama Sultan Ali Mughayat Syah (1514 - 1528). Karena Sultan Ali Mughayat Syah wafat diganti putranya Salahudin (1530 -  1537). Karena Salahudin tidak cakap, kemudian digantikan adiknya yaitu Alaudin Riayat Syah yang bergelar Al Qohhar. 
Sultan Alaudin pernah bekerja sama dengan Turki di Istambul. Sekitar 40 perwira Turki melatih tentara dan mengajarkan cara membuat meriam di Aceh. Ia memerintah tahun 1537 -1568 M. Setelah wafat, digantikan putranya Husain. Husain tewas dalam perang saudara sehingga digantikan oleh Ali Riayat Syah.
Raja terkenal dari Aceh yang membawa ke zaman keemasan adalah Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Ia berhasil menaklukan Johor, Pahang dan Kedah. Sepeninggal  Sultan Iskandar Muda, digantikan Sultan Iskandar Thani. 
Pujangga terkenal dari Aceh antara lain Hanzah Fausuri, Syamsudin Samatrani, Nurudin ar Raniri dan Abdurouf Singkel
3. Kerajaan Demak

Kerajaan Demak Kerajaan Demak terletak di muara Sungai Bintoro, Demak, Jawa Tengah. Berdiri pada abad ke-16 dengan raja pertama Raden Patah (Panembahan Jimbun atau Pate Radim). Setelah wafat, kemudian digantikan putranya yaitu Adipati Unus (Pangeran Sabrang Lor) yang memerintah dari tahun 1518-1521. Setelah wafat, kemudian digantikan Sultan Trenggono.

Demak mengalami kejayaan pada masa Sultan Trenggono. Sepeninggal Sultan Trenggono, Kerajaan Demak kacau karena adanya perebutan kekuasaan. Akhirnya, menantu Sultan Trenggono yaitu Adiwijaya (Jaka Tingkir) berkuasa di Demak. Sejak itu pusat pemerintahan dipindahkan ke Pajang pada tahun 1568

Peninggalan sejarah Kerajaan Demak, antara lain Masjid Agung Demak yang didirikan tahun 1478 oleh Walisongo, saka tatal (Tiang masjid), bedug dan kentongan, pintu bledeg atau petir buatan Ki Ageng Selo, dampar kencana (tempat duduk raja) dan piring Campa 61 buah, pemberian Ibu Raden Patah yaitu Puteri Campa.

Penyebaran agama Islam di Jawa dibantu oleh para wali. Karena jumlah wali tersebut ada sembilan orang, maka disebut Walisongo. Sembilan wali tersebut adalah sebagai berikut:


 a. Sunan Giri (Raden Paku atau Raden Ainul Yakin) 
 b. Sunan Ampel (Raden Rahmat) 
 c. Sunan Bonang (Raden Maulana Makhdum Ibrahim) 
 d. Sunan Drajat (Raden Kosim Syarifudin) 
 e. Sunan Muria (Raden Umar Syaid) 
 f. Sunan Kalijaga (Raden Syahid)
 g. Sunan Gresik (Raden Maulana Malik Ibrahim) 
 h. Sunan Kudus (Raden Jakfar Sadiq)
 i. Sunan Gunung Jati (Fatahillah atau Raden Syarief Hidayatullah).

4. Kerajaan Banten dan Cirebon

Kerajaan Banten dan Cirebon Kerajaan Banten dan Cirebon didirikan oleh Fatahillah atau Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati, panglima Kesultanan Demak. Tahun 1526, Fatahillah berhasil merebut Sunda Kelapa dari Portugis dan tanggal 22 Juni 1527 diubah namanya menjadi Jayakarta (Jakarta). Tahun 1552, Banten diserahkan kepada putranya Pangeran Hassanudin dan Cirebon diberikan ke Pangeran Pasarean.

 Banten mengalami kejayaan pada masa Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1680) yang gugur melawan Belanda. Peningalan sejarah Kerajaan Banten dan Cirebon antara lain Masjid Agung Banten, meriam Ki Amok dan gapura sebagai pintu gerbang di Kerajaan Banten. 


 5. Kerajaan Ternate dan Tidore

Kerajaan Ternate dan Tidore terletak di Sampalu, Ternate dan Pulau Tidore di Maluku Utara. Berdiri pada abad ke-16 dengan raja pertama Sultan Zainal Abidin (1486-1500). Raja terkenal Ternate adalah Sultan Hairun dan Sultan Baabullah yang gigih melawan dan mengusir Portugis dari Maluku (1536 - 1583). Hasil utama Kerajaan Ternate dan Tidore adalah cengkih dan pala. Tidore didirikan oleh Sultan Mansur. Raja Tidore yang terkenal adalah Sultan Nuku.

  
6. Kerajaan Gowa-Tallo

Kerajaan Gowa-Tallo Kerajaan Gowa-Tallo terletak di Somba Opu, Makassar, Sulawesi Selatan. Raja Gowa bergelar Daeng, dan Raja Tallo bergelar Karaeng. Raja Gowa Daeng Manrabia (Sultan Alaudin) dan Raja Tallo yaitu Karang Matoaya (Sultan Abdullah Awalul Islam) menyatakan penggabungan dua kerajaan menjadi dwi tunggal. Raja terkenal dari Gowa-Tallo adalah Hasanudin (1653 - 1669), karena ketegasan-nya Belanda menjuluki Sultan Hasanudin dengan sebutan Ayam Jantan dari Timur.

Peninggalan sejarah Kerajaan Gowa-Tallo antara lain Rumah raja Gowa, Kapal Pinishi dan Kapal Layar Kora-kora. Kehancuran Gowa-Tallo adalah karena penghianatan Raja Arupalaka dari Bone. Belanda berhasil mengalahkan Sultan Hassanudin dengan memaksanya menandatangani Perjanjian Bongaya tahun 1667.

Saturday 30 November 2013

Istimewa Jogja #2

     
 (pantai Indrayanti yang terletak di kabupaten Gunung Kidul, Jogjakarta)

     Jogjakarta adalah salah satu tempat tujuan wisata untuk masyarakat lokal maupun mancanegara, salah satunya adalah pantai Parantritis. Pantai ini menjadi sangat populer karena mitos dari ratu kidul atau biasa di sebut Nyi Roro Kidul, sampai-sampai banyak kabar beredar jika kalian berlibur di pantai Paris jangan sesekali menggunakan baju/pakaian berwarna hijau, karena itu warna kesukaan dari Nyi Roro Kidul, jika kalian sampai berani menggunakan baju/pakaian berwarna hijau ancamannya adalah terseret ketengah pantai dan mati. entah kabar yang beredar ini benar atau tidaknya karna saya sendiri kurang yakin sebab saya belum pernah menjumpai kasus ini secara langsung.
       Berbicara pantai yang ada di jogjakarta, mari kita sedikit langkahkan kaki kita kesebelah timur daerah jogjakarta yaitu, Gunung Kidul. Masih sangat sedikit orang yang tahu bahwa Kabupaten Gunung Kidul ini terdapat pantai-pantai yang sangat indah, bahkan menurut saya pantai yang ada melebihi pantai-pantai seperti pantai Kuta dan Tanah Lot yang ada di Bali. Hampir seluruh bibir pantai di Kabupaten Gunung Kidul ini berpasir putih dan di bentengi oleh karang-karang kokoh yang siat menghambat ganasnya ombak laut hindia yang terkenal sangat ganas. saya ambil contoh pantai Indrayanti. Awal mula pertama saya di ajak ke pantai ini karna saya bilang sama temen saya waktu di pantai Parangtritis. "aahh pantai di jogja jelek ombaknya gede, pasirnya gak putih kaya di pantai Kuta trus airnya butek lagi". lalu temen saya langsung nyaut, dan agak tidak terima dengan kata-kata saya tadi. "eeehh gak semuanya, di daerah saya Gunung Kidul banyak pantai yang bagus-bagus, lebih bagus dari pantai kuta Bali, contohnya pantai Indrayanti". karna saya penasara langsung aja berangkat kesana setelah menunggu satu minggu. dan sesampai disana yang saya liat memang indah banget pantai Indrayanti, dengan pasir putihnya, karang-karang yang kokoh membatasi setiap pantai yang ada di Kabupaten Gunung kidul ini, dan yang paling seru kalian juga bisa terjun ke bibir pantai tanpa rasa takut ombak yang besar seperti di pantai parangtritis dan melihat jelas kehidupan laut di bawah kaki kita. mungkin gak bisa di jelasin dengan kata-kata deh indahnya pantai Indrayanti tuh terlalu indah pokoknya. Buat kalian yang pengen berlibur khususnya di daerah pantai gak perlu deh harus jauh-jauh ke Pulau Bali, datang aja ke Gunung Kidul dan buktikan sendiri indahnya pantai-pantai yang membentang di Kabupaten ini.

visit to Gunung Kidul

Celotehan Oche #1

   Bahasa Indonesia dulu di gunakan para pemuda salah satunya sebagai alat pemersatu bangsa, kita tahu bahwa setiap daerah memiliki bahasa ibu ( bahasa daerah ) masing-masing. Contohnya, Yogjakarta menggunakan Bahasa Jawa, Jawa barat menggunakan Bahasa Sunda. Banyak sekali bahasa daerah di indonesia.Saking banyaknya sampai-sampai Bahasa Jawa pun ada Bahasa Jawa Ngapak versi Kebumen sekitarnya.
jujur meski saya orang jawa tulen tapi kalau ngobrol sama orang ngapak dan bahasa ngapaknya di keluarin bener-bener gak ngerti, dah gitu ngomongnya cepet banget lagi, saya cuma bilang ya ya ya aja hehehe.
   Sekarang kita lupakan sejarah awal munculnya Bahasa indonesia, dan bahasa ngapak tadi, sekarang saya mau  membahas tentang penyimpangan Bahasa Indonesia. Kalian tau kata-kata baru kini banyak bermunculan entah asal mulanya seperti apa dan siapa orangnya, kita akan mengambil contoh beberapa penyimpangan Bahasa Indonesia yang kini menjamur di tengah masyarakat.

  •  Rangga : "wah  aku galau banget nih gara-gara di putus pacar aku"
galau = sesuatu perasaan depresi akibat kesedihan yang terlanjur akut.
  • Rangga : "sorry bro. udah PW nih males pindah"
PW = singkatan dari Posisi wenak ( kenapa gak PE aja ya? kan Posisi Enak, lah ini jadinya PW = Posisi Wenak, indonesia banget)
  •  Rangga : "woles bro, gak usah emosi gitu!"
woles = kata yang di ambil dari bahasa inggris yang sebenarnya itu adalah kata slow, dan karna orang indonesia pengen sok-sok pake bahasa inggris tapi gak bisa ngomongnya, jadi orang ngomongnya bukan slow tapi seeloow, saking kreatifnya orang indonesia kata salah slow jadi selow di balik jadi woles, hebat banget deh orang indonesia itu.
  •  Rangga : "wah kamu deket-deket si dia modus"
 modus kata yang satu ini yang paling populer sekarang, karna kata modus ini juga cewek atau cowok gak bakalan bisa tenang deh kalau lagi bareng lawan jenisnya soalnya bisa jadi modus. Ada cewek di teraktir makan sama cowok di bilang modus, ada cowok ngerjain tugas bareng sama anak cewek juga modus, pokoknya serba modus deh.

   Orang Indonesia emang kreatif-kreatif deh sampai-sampai menemukan kata-kata baru seperti yang saya contohkan di atas, jangan pernah kalian mengeluarkan kata-kata seperti saya contohkan di atas tadi saat mata kuliah Bahasa Indonesia kalau kalian tidak mau nilai Bahasa Indonesia kalian E hehe. Pertahankanlah Bahasa Indonesia yang baik dan benar agar anak cucu kita kelak masih besa merasakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar bukan bahasa-bahasa alay bin lebay seperti sekarang ini.

Monday 25 November 2013

ISTIMEWA JOGJA #1

Mau cerita sedikit nih tentang keistimewaan jogjakarta. Mungkin banyak orang tahunya jogja itu kota pendidikan, kota kebudayaan atau juga kota gudeg. Tapi bagi saya ada sebutan lain lagi yaitu, kota seribu angkringan. Kenapa tidak, coba aja kamu main ke jogjakarta dan jalan-jalan disana, entah di desa atau pun kota di setiap sudutnya pasti ada bangunan yang gak permanen dan sangat sederhana menghiasi suasa malam atau pun siang hari. Yuupps! itu dia Angkringan, tempat dimana seluruh elemen masyarakat berkumpul, entah untuk ngobrol, sekedar ngopi, menghisap setiap batang rokok (khusus buat bapak-bapak nih, kalau ngerokok di rumah ketahuan istrinya takut di omelin karna uangnya habis buat beli rokok,padahal istrinya tiap bulan mintain daster baru dan belum di belin sampe detik ini hehe) dan menghabiskan malam bareng temen-temen di angkringan. Angkringan juga salah satu tempat yang selalu menerima orang yang datang tanpa melihat status sosialnya, entah kamu itu si kaya atau pun si miskin. Semua bisa berbaur dalam kehangatan kopi atau pun wedan jahe yang sudah di siapkan sama si abang angkringan.Oh iya, tau gak? kalau ada angkringan pasti ada apa? Yuupps! betul sekali sego kucing = nasi kucing. Kenapa di sebut nasi kucing? Apa karna ini makanan buat si kucing? Salah besar bro.(Kalau emang iya, tuan-tuan dan nyonya-nyonya yang punya kucing gak usah repot-repot bikinin makanan buat si kucing. Tinggal kasih uang goceng/Rp 5.000 terus suruh si kucing buat jajan di angkringan hehhe). Kenapa di sebut nasi kucing. Karena, porsi setiap bungkus nasi kucing itu mini-mini seukuran porsi kucing, makanya di sebut nasi kucing. Ngomong-ngomong nasi kucing, barang yang satu ini yang paling aku suka, bayangin aja, tahun hampir 2014 harga nasi sekitar 1000-2000 setiap 1bungkus porsi.(ingat namanya aja nasi kucing jadi jangan berharap anda dapat porsi untuk manusia tapi porsi kucing hehe) itu bro yang di cari-cari anak mahasiswa perantauan yang uang sakunya mepet kaya saya. Dalam sekali nongkrong di angkringan kamu gak perlu bawa uang banyak, cukup bawa Rp 10.000 itu pun masih ada sisanya uang kamu bro! bisa di tabung buat ngajak kencan pacarmu tiap malam minggu hehe. Misal, saya ke angkringan bawa uang Rp 10.000. Nah saya makan 2 nasi kucing, 2 mendoan, 1 sate telur, 1 batang rokok dan 1 wedang jahe hanya ngehabisin uang berapa coba? Rp 8.000 bro. wooww bangetkan?.
Rincian    :
  • 1 nasi kucing Rp 1.000 x 2 = Rp 2.000
  • 1 mendoan Rp 500 x 2 =Rp 1.000
  • 1 sate telur Rp 2.000 x 1 = Rp 2.000
  • 1 batang rokok Rp 1.000 x 1 = Rp 1.000
  • 1 wedang jahe Rp 2.000 x 1 =  Rp 2.000
  • total pengeluaran =  Rp 8.000
gimana gak istimewa coba jogja tuh, dengan uang segitu kamu bisa kenyang dan bisa bernafas melanjutkan hidupmu besok. pantes aja banyak yang sekolah di jogjakarta karna biaya hidupnya yang murah (gak percaya bandingin aja yang sekolah di Jakarta hehe). Ngomongin Angkringan dan Jogjakarta gak akan pernah habisnya deh, kalau ada kesempatan aku tulis lagi cerita-cerita menarik dari Angkringan dan  kehidupan di Jogjakarta.
what is jogja
jaogja is_timewa :-)

Saturday 23 November 2013

Biografi Rangga Eryusdan Bhagaskara

Saya Rangga Eryusdan Bhagaskara bisa di panggil Rangga, Bhagas, dan Oche. Saya lahir di Yogyakarta tepatnya di desa Jimatan, Jatirejo, Lendah, Kulon Progo (jowo tulen). Saya lahir tanggal 6 mei 1995, alhamdulillah saya lahir secara normal tanpa operasi dan lengkap tidak cacat. Banyak orang yang bilang saya orangnya sombong, tidak mau menyapa dan cuek, sebenernya saya seperti itu karna saya orangnya pemalu, dan agak canggung kalau bertemu dengan orang yang baru saya kenal, tapi kalau sudah kenal saya orangnya asik, ceria, suka ketawa, usil, rame dan suka bercanda. Hobi saya tidur, mendengarkan musik, dan bermain gitar.  Meski saya lahir di Yogyakarta tapi saya besar di Cirebon, Jawa Barat selama 15 tahun. Saya ikut merantau ke Cirebon bersama orang tua saya dan kakak perempuan saya. Saya lulus dari TK Darusalam (Cirebon) tahun 2001, lalu SD N 1 Beber (Cirebon) lulus tahun 2007, SMP N 1 Beber (Cirebon) lulus tahun 2010 dan lulus dari SMA N 1 Lendah (Yogyakarta) dengan nilai yang sangat pas-pasan tahun 2013. Kini saya melanjutkan sekolah saya di Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (Yogyakarta). Organisani yang pernah saya ikuti yaitu, Osis SMP di SMP N 1 Beber periode 2007-2008, OSIS SMA di SMA N 1 Lendah periode 2010-2011,DKA di SMA N 1 Lendah periode 2011-2012. Kegiatan sekarang ini selain menjadi anak kos pada umumnya dan kuliah, saya bekerja di pasat klitikan niten bantul.

Friday 22 November 2013

Pelajaran Sejarah Untuk SD Yang Harusnya di Terapkan

Sejarah perjuangan bangsa harus diketahui setiap generasi penerus bangsa sejak dini. Para siswa sekolah dasar (SD) kelas kecil (kelas 1-3) seharusnya sudah mendapatkan mata pelajaran sejarah bangsa.
Pemberian materi pelajaran sejarah bangsa sejak belia dipastikan dapat menumbuhkan semangat nasionalisme sejak dini.
“Anak SD mempunyai rasa ingin tahu yang besar. Otak mereka sedang berkembang pesat. Pengetahuan tentang sejarah bangsa akan menumbuhkan akar bagi semangat nasionalismenya,” tutur Sejarawan Amin Rahayu kepada SH, Senin (7/10).
Dikatakannya, materi pelajaran sejarah untuk siswa SD tidak perlu yang berat-berat. Pelajaran sejarah cukup membahas peristiwa-peristiwa khusus atau puncak-puncak saja, misalnya terkait hari kemerdekaan dan sumpah pemuda.
Sejarah yang kontroversial seperti Gerakan 30 September, kata Amin, sebaiknya tidak diberikan. “Jangan sejarah yang kontroversial. Sebaiknya yang lebih bersifat epos atau kepahlawanan,” tutur Amin.
Menurutnya, walaupun bersifat epos, pelajaran sejarah untuk anak SD harus bersumber dari dokumen dan berdasarkan realitas atau fakta yang benar.
Tidak semua fakta harus diajarkan kepada siswa karena mereka bisa mempelajari lebih lanjut saat masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. “Seandainya ada data yang ternyata salah, data itu toh bisa dikoreksi lebih detail saat siswa masuk perguruan tinggi,” tutur Amin.
Amin menekankan, pelajaran sejarah untuk anak SD harus dikuatkan dengan menambahkan nilai-nilai kebangsaan, cinta tanah air, serta cinta dan bangga kepada masyarakat sendiri.
Supaya siswa mampu menyerap nilai-nilai tersebut, penyampaian materi sejarah untuk siswa SD dapat dilakukan dengan kegiatan-kegiatan yang menarik, seperti menonton film dokumenter, atau berjalan-jalan ke museum.
Selain dapat meningkatkan semangat kebangsaan, pelajaran sejarah harus bisa menanamkan semangat kemandirian dan religiusitas para siswa. Oleh karena itu, selain film sejarah, saran Amin, siswa bisa diajak menonton film-film yang menginspirasi dan menumbuhkan semangat nasionalisme, seperti Garuda di Dadaku, Cita-cita Setinggi Tanah, dan Lakskar Pelangi.
Kurikulum Baru
Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Kapuskurbuk) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Ramon Mohandas mengatakan, kurikulum 2013 memungkinkan siswa SD dapat mempelajari sejarah dengan cara yang menyenangkan. Para siswa bisa diajak mengunjungi museum untuk mengamati benda-benda dan tempat-tempat bersejarah, seperti bendera pusaka, tugu proklamasi, atau monumen nasional.
“Kurikulum sekarang mendorong anak melakukan pengamatan. Ini akan menumbuhkan rasa ingin tahu dan keberanian siswa untuk bertanya,” tutur Ramon. Muatan sejarah bisa dimasukkan dalam pembelajaran siswa SD dengan mengajak mereka mengunjungi tempat bersejarah atau museum.
Menanggapi keluhan orang tua siswa soal pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang terlalu teknis untuk kelas 2 SD, Ramon mengatakan, kelas 2 tahun ini memang belum mengikuti kurikulum 2013. Materi pelajaran yang tidak perlu, seperti struktur kepengurusan desa, pembuatan kartu tanda penduduk, tidak akan dimasukkan ke kurikulum baru.
Ramon mengatakan, materi pelajaran menjadi salah satu yang direvisi dalam kurikulum baru. Kurikulum SD (kelas 1 dan 2) tidak secara khusus mencantumkan pelajaran sejarah, tetapi guru dapat menyinggung hal-hal terkait sejarah dalam proses belajar, misalnya dengan mengunjungi museum.
Ia mengatakan siswa yang sekarang kelas 2, baru bisa mengikuti kurikulum baru pada 2015. “Sekarang, siswa SD yang mengikuti kurikulum baru hanya kelas 1 dan 4, tahun depan kelas 1,2,4,5. Tahun 2015, semua kelas dari kelas 1-6, direncanakan telah mengikuti kurikulum baru,” tuturnya.
Ramon mengatakan, selain kelas 1 dan 4, saat ini siswa masih menggunakan buku-buku dari kurikulum lama. Tak mengherankan, bila hingga saat ini masih ada pelajaran yang terlalu teknis untuk siswa kelas 2 SD karena mereka belum mengikuti kurikulum baru.